The Book of Eli: Naifnya Kisah Kebangkitan Agama

Author:  Rinaldi

Poster "The Book of Eli".

Poster “The Book of Eli”.

PASCA terjadinya sebuah perang besar (post-apocalyptic war), dunia luluh lantak hingga menyisakan peradaban yang berantakan. Perampokan dan kejahatan terjadi di mana-mana. Tidak ada hukum, dan sebagian besar dunia menjadi gersang. Sejauh mata memandang, yang terlihat hanyalah gurun dan puing-puing bangunan. Peradaban manusia kembali ke titik nol, hingga proses jual-beli pun melalui cara barter.

Film yang berseting tahun 2043 ini kemudian mengisahkan seorang pengembara bernama Eli (Denzel Washington), yang telah berjalan selama 30 tahun menuju arah barat. Eli “ditugaskan” untuk menjaga dan mengantarkan sebuah kitab penting yang dipercaya mampu merestorasi peradaban.

Perjalanan Eli bukan tanpa halangan. Di tengah perjalanannya, ia bertemu gerombolan Carnegie (Gary Oldman), seorang gembong penjahat yang telah lama mengincar kitab penting tersebut. Carnegie telah tahu tentang “khasiat” kitab tersebut, dan ingin memanfaatkannya (menyalahgunakan) sebagai alat kekuasaan.

Di tengah cerita, muncul sosok Solara (Mila Kunis), anak perempuan Carnegie. Dari Solara inilah, Carnegie tanpa sengaja mengetahui bahwa Eli memiliki kitab yang selama ini dicarinya. Ini bermula dari kisah Eli yang ingin berbagi makanan dengan Solara, dan mengajaknya “berdoa” sebelum makan. Solara yang “nggak tau agama” menuruti ajaran Eli, dan meneruskan ajaran tersebut ke ibunya. Dari sinilah akhirnya Carnegie tahu, bahwa Eli membawa kitab yang dimaksud.

Alur cerita kemudian, dipenuhi oleh intrik antara Eli dan Carnegie berebut kitab. Puncaknya adalah peristiwa tembak-menembak di sebuah rumah tua di tengah gurun, yang dimenangkan gerombolan Carnegie yang berhasil merebut kitab tersebut. Eli yang tertembak, diselamatkan Solara yang “membelot” dari ayahnya. Mereka berdua kemudian meneruskan perjalanan ke arah barat. Sedangkan Carnegie, kembali ke kota tinggalnya bersama kitab tersebut.

Alangkah kecewanya Carnegie, bahwa ternyata kitab yang dimaksud ditulis dalam huruf braille, yang tidak bisa dibacanya. Sedangkan duo Solara dan Eli, akhirnya sampai ke pantai barat (San Fransisco). Eli bertemu dengan orang yang selama ini dicarinya, dan di sinilah misteri kitab penting tersebut diungkap.

Ternyata, Eli adalah “utusan Tuhan” yang ditugaskan membawa Alkitab terakhir di bumi, untuk kembali diperbanyak agar dapat merestorasi kembali peradaban manusia. Ada sedikit kejutan di ending ceritanya, bahwa untuk memperbanyak Alkitab, Eli tidak membutuhkan lagi kitab fisik –yang telah dicuri Carnegie–, karena ia telah menghapalnya di luar kepala. Eli mendiktekan isi Alkitab secara urut dari Kitab Kejadian kepada juru tulis untuk diperbanyak. Penulisannya pun tidak menggunakan alat-alat canggih, tetapi ditulis dengan pena tinta. Sepertinya ada keinginan dari sutradara untuk menggambarkan romantisme teknis penulisan Alkitab di masa lampau yang sederhana.

Kebangkitan agama yang naif

Hasrat untuk menggambarkan Alkitab sebagai sesuatu (dan nampaknya satu-satunya) hal yang penting untuk merestorasi peradaban yang telah hancur di masa depan, merupakan ide yang naif dan kekanak-kanakan. Ide yang sempit lagi tidak tahu diri. Sebab, karakteristik masyarakat tahun 2043 tentu tidaklah sama dengan masyarakat Ibrani kuno di jaman Musa atau Yesus.

Alkitab ditulis dan “dipasarkan” untuk pertama kalinya pada jaman pra-modern, ketika belum banyak ilmu pengetahuan dipahami oleh masyarakat luas. Tentu, hal tersebut mempengaruhi bagaimana masyarakat Ibrani kuno memahami dan menyikapi isi teks Alkitab. Sedikit banyak, kondisi tersebut membuat masyarakat kuno cenderung mudah diatur oleh agama.

Ini berbeda dengan bagaimana rata-rata masyarakat modern memahami dan menyikapi isi teks Alkitab (atau kitab suci pada umumnya). Dalam kondisi modern demikian, maka masyarakat cenderung tidak mudah diatur oleh pemuka agama dan memiliki nalar kritis.

Adalah naif membayangkan bahwa Alkitab akan memiliki efek yang sama pada masyarakat “jahiliyah” di tahun 2043, kecuali mungkin pada sebagian masyarakat saja. Sebodoh-bodohnya masyarakat jahiliyah di jaman modern, mereka masih terlalu pintar untuk disuguhi dongeng Tuhan yang menciptakan alam semesta dalam waktu tujuh hari atau cerita Musa yang dengan tongkatnya mampu membelah laut. Bahkan, cerita atraksi merubah air menjadi anggur pun tidaklah terlalu relevan dengan bagaimana masyarakat di masa mendatang berpikir. Bukankah atraksi semacam itu juga telah sering dipertontonkan di TV oleh para ilusionis?

Kemudian, misteri mendasar dari cerita ini adalah tidak adanya penjelasan isi Alkitab yang bagaimana yang dipandang mampu merestorasi peradaban manusia. Juga tidak dijelaskan kronologi peristiwa perang besar yang membawa peradaban kembali ke titik nol. Tidak adanya penjelasan ini membuat alur cerita terkesan tidak bertanggung jawab. Dari sekian banyak kitab suci di dunia, kenapa harus Alkitab yang dipentingkan? Pertanyaan ini sama-sekali tidak dijawab oleh film tersebut.

Ketiadaan alasan mengapa harus Alkitab yang dipentingkan, membuat cerita ini lemah. Karena, seandainya dalam cerita tersebut Alkitab diganti menjadi kitab lain, maka tidak akan ada bedanya.

Cerita juga terkesan mengada-ada, karena yang dibawa Eli adalah kitab fisik yang berukuran besar, dengan hardcover dan lambang salib di muka. Jika cerita berseting abad 15 atau 16, hal tersebut bisa dipahami. Tetapi untuk ukuran peradaban 2043, kiranya terlalu aneh membawa sebongkah kitab klasik berbalut kain kumal. Apalagi untuk ukuran “utusan tuhan” yang gemar mendengarkan musik melalui iPod, paling tidak lebih pantas kalau yang dibawa Eli adalah semacam e-book sekaligus gadget portabel bertenaga matahari untuk membacanya.

Akhir cerita pun “misterius”. Setelah Alkitab diperbanyak, lantas mau diapakan? Disebarkan ke khayalak luas? Akankah semudah itu masyarakat percaya terhadap isi Alkitab? Tidak ada penjelasan mengenai hal ini! []

62 thoughts on “The Book of Eli: Naifnya Kisah Kebangkitan Agama

  1. Setelah Agustus 2010, anda tampaknya istirahat posting. Pada 2011 ini tulisan-tulisan baru anda mestinya muncul kembali. Sampai jumpa.

  2. kalau untuk diapakan itu terserah manusia yang terpenting sekarang kitap suci alkitab sudah diperbanyak keputusan manusia mempercayai isi alkitap atau tidak biarlah menjadi pilihan mereka ,jika anda berpendaoat flim tu kekanakkanakan menurut saya anda yang kekanakkanakan karna tidak memahami arti sebenarnya dalam flim ini

  3. Tidak perlu menyinggung agama lain. Kayak agama anda yg paling benar saja. Kalau mau dibahas mungkin kitab apa yang anda anut tidak cukup untuk membenarkan apa yang umat anda telah lakukan pada dunia. Benahi dulu diri anda!

  4. ane stuju bud sma pndpat ente ttng knapa hrus alkitab. ya suka” sutradara sih, bner kagak? hahaha ente kayaknya masih menganggap alkitab buku cerita anak” ye? ya bner sih emang buat orang” awam itu buku aneh. emang kaya misteri si alkitab bud. tapi kalo udah baca misteri lagi kagak? ente belum pernah baca kan? coba sobek sendiri deh bud satu lembar aja dibaca di mana gitu, baca dpahami bud, pasti tau kenapa tuh buku very urgen. jangan yang belakang bud, nanti pusing. btw ane kristen bud :)

  5. Semua agama adaah sama asalnyapun dr Tuhan dan Allah yg sama. Film ini hanya memberi pandangan. Jika pd saat itu terjadi siapspun yg diutus Tuhan dr agama apapun.tetap tujuannya 1 yi menolong umat. Jadi bukan pembuat film yg naif. Tetapi kita sendiri terlalu logika melihat semua hal.

  6. Terus kalau disebarin dan gak ada yang membimbing?? Gimana tuh!!
    Entar salah paham lagi sama isinya.. disuruh begini malah begitu. Soalnya kita sendiri kalau cuman belajar dari bukun gak ada yang bimbing, ngambang jadinya.

  7. anda spertinya kurang mencermati endingnya..eli meninggal menggunakan gamis..dan beralaskan sajadah..lalu juga ada scene..ketika si penulis ulang alkitab meletakkan kitab trsebut d rak bu..sebelahnya alkitab itu ada the holy QURAN..dan thaurad..serta kitab lainnya..yg ane simpulkan sosok eli blm tentu nasrani..tp dia memang dituntun utk menyampaikan alkitab yg trsisa utk melengkapi kitab lainnya sbg pedoman peregenerasi peradaban..film ini plotnya bebas..issuenya berat..mengenai agama..jadi jgn semudah itu mengambil kesimpulan.. -alumnus UIN JAKARTA-

  8. anda spertinya kurang mencermati endingnya..eli meninggal menggunakan gamis..dan beralaskan sajadah..makamnya pun bernisankan batu, tanpa ada salib..lalu juga ada scene..ketika si penulis ulang alkitab meletakkan kitab trsebut d rak buku..sebelahnya alkitab itu ada the holy QURAN..dan thaurad..serta kitab lainnya..yg ane simpulkan sosok eli blm tentu nasrani..tp dia memang dituntun utk menyampaikan alkitab yg trsisa utk melengkapi kitab lainnya sbg pedoman peregenerasi peradaban..film ini plotnya bebas..issuenya berat..mengenai agama..jadi jgn semudah itu mengambil kesimpulan.. -alumnus UIN JAKARTA-

  9. anda terlalau pintar, saking pintarnya merasa karya orang lain salah, simple kalo mau bkin kitab alquran y bkin aja the book of rinald , iam muslim, tp buat saya agama y lakum dinukum waliyadin

  10. Kalo org muslim di larang nonton jangn di tanyaing di indonesia donk, tuh di amerika aja ribet amat,,

  11. haha ini cuma menjelaskan adanya kehancuran setelah peperangan yang ingin menguasai (menjiplak/mengaku2) kitab suci yang dibuat allah swt, agar dia mengaku menjadi tuhan.
    kenapa yang dikisah kan kitab injil, itu kurang paham, yang jelas jika mereka mengisah kan tentang al quran ane ga terima, karna udh dipastikan akan ada yg salah, namanya orng indonesia kalau sudah mengisahkan yang sesuai dengan mereka akan di IYA kan. saya ingin bertanya mengapa ada Kitab perjanjian lama dan baru ? loh apanya yang diupgrade ? apa tuhan sudah mengupgrade ? setahu saya agama dimana2 dari tuhan yg maha esa, dan akan tetap seperti yang lama, lantas apa tujuan buat yang baru ? apakah tuhan SALAH ? kalo kalian tahu kitab perjanjian lama baca, diisinya disebutkan pula nabi muhammad saw, dan nabi isa as pun menyebut nama beliau diisi tersebut.
    yang kalian anut pasti kitab perjanjian baru yang lebih bebas ? intinya tujuan agama sama, kebaikan, sabar, ikhlas, memaafkan.
    oh iya saya muslim

  12. Tutup aja blog ini kalo bahas ginian pake nyindir agama lain. Emang udah perfect agamamu makanya kau nyindir agama orang. Nyandar dong nyadar!

  13. loh ko nyindir, kan bertanya. anda berpendidikan tidak ? bisa bedakan nyindir dengan bertanya ?
    saya hanya ingin tahu tantang apapun yang baik, kenapa tidak ?
    memangnya saya mengatakan sindiran/hinaan ? saya bukan menghina agama, saya ingin tahu apa anda sendiri tahu tentang perjanjian lama ? atau sudah tidak dikenalkan ?

  14. Tujuan film kan hanya untuk menghibur,ini kan film fiksi jadi jelas hanya sebagai hiburan. Di setiap film pasti ada makna tersirat yang akan diartikan berbeda oleh setiap orang. Mungkin karena film dibuat oleh Amerika tentu saja mereka mengadopsi ajaran agama mereka,menganggap ajaran mereka benar bahwa kitab yang dibawa Eli adalah alkitab sebagai kitab yang paling penting (karena dibawa terakhir untuk melengkapi kitab yang sudah terkumpul sebelumnya) Saya setuju dengan saudara heripepe di ending film kitab yang dibawa Eli untuk melengkapi kitab2 yang ada sebelum peperangan.

  15. Post nya bagus skali dan masuk akal juga utk masukan buat sutradara,, tp itu hanya film fiktif dan tdk akan trjd,, jd jgn trlalu di ambil pusing.,

  16. Sedikit pesan buat rinaldi yang review film ini. reviewnya sbenarnya bagus tapi sebaiknya lebih hati2 klo sudah menyangkut agama karna klo sudah menyangkut yang satu ini pasti ujung2nya sentimen agamapasti ribut. Sbagai seorang pengamat film tempatkanlah diri anda diposisi yang netral, kesampingkan dulu soal keyakinan anda karna ini hanya film dgn kisah fiktif. ingat film ini tidak bermaksud memihak keagama tertentu tapi lebih merupakan sebuah tontonan. mungkin banyak yang bertanya “knapa harus alkitab,,knapa bukan quran dan agama lainnya” jawabannya adalah karna quran dan kitab2 lainnya sudah ada dan diselamatkan, coba perhatikan disebelah holly bible jg ada holly quran. jadi knapa harus alkitab itu mrupakan kewenangan pembuat filmnya aja. Jadi buat teman2 smua mari bersikap lebih netral dan bijak krn film ini hanya sekedar tontonan kok,,masa kesatuan NKRI bisa pecah gara2 film ini hahahahah..just kidding..

  17. gk usah terlalu naif dehh.. kalo suka filmnya nonton aja.. kalo soal agama nya ,, liat aja cara berdoanya.. kira-kira apa tuh??
    #chirst

  18. udah” inakan cuma filem. filim dibuat sesuai imajinasi sang sutradara jadi terserah dia aja mau buat jalan ceritanya gimana. kalo nggak stuju ama filemnya ya jangan di tonton. buat aja filem sendiri gunakan imajinasi yg sesuai dengan pandangan kamu. lalu di rilis dehh selesai….. nggak usah mengkritik sampai menimbulkan perselisihan apakah belum cukup konflik yg selama ini terjadi akibat perbedaan pendapat,agama dan budaya. saya yakin semua agama mengajarkan tentang. kebaikan. jadi marilah kita saling menghargai satu dengan yg lain.

  19. woooiiii … kok pada ribut sie.. mending yang suka ma filmnya ya nonton aja.. kalo yang ga suka ya nda usa lah.. kok repot…. ;p dari pada bedebat bikin pusing kepala sendiri kan… hehehe…

  20. sejutu ama #Brandalan di atas..
    selalu aja ribut kalo soal agama..
    hadehh *pusing pala barbie*

  21. @Erlan: Perjanjian lama dan perjanjian baru didalam alkitab adalah sebuah satu kesatuan,Pd kitab Perjanjian Baru isinya bukanlah hasil upgrade atau ralat pd kitab Perjanjian Lama..yg mudahnya begini Perjanjian Lama mengkisahkan Jaman seblmnya kelahiran Yesus,pd Perjanjian Baru mengkisahkan setelah kelahiran Yesus..Kl detailnya lagi tentang jwban dr ptanyaan anda sebaiknya anda mempelajari isi dari Alkitab itu sendiri..
    Kemudian anda berkata “Bahwa pada Perjanjian Lama sudah disebutkan nama Muhammad SAW”..bolehkah disebutkan pada Surat serta pasal dan ayat yg itu tertulis??karna hal spt ini harus disertakan dgn data yang konkrit bukan hanya bualan omongan yang tidak didasari oleh ilmu tsb..trimakasih

  22. Eh eh eh malah ribut pada!!
    Inikan cuma film kok dipermasalahin
    Klo yg setuju ywd monggo dicicipi filmnya
    Tapi klo ga stuju yo wess nda usah di tonton
    Hehehe

  23. Menurut saya sih ini film lebih berbicara tentang membangkitkan kembali kesadaran beragama secara umum.
    Mengapa harus bible…? Ini hanya karena background produksi dan strategi pemasaran. Bagaimana pun sebuah film adalah sebuah ‘barang jualan’.
    Dan ini pertanyaan berlaku ini berlaku bagi kitab mana pun yg ‘diangkat’.
    Kenapa harus Weda,kenapa harus Thorah,kenapa harus Quran…?
    Begitu seterusnya…

  24. Sebelum memposting ini dipikir dulu.. bikin muncul perdebatan aja. Yg penting ambil hikmah dan pesan dr film tersebut, kan tujuannya baik. Yg merasa pinter pasti toleransinya tinggi, yg bodho cuma bisa koar” dan ngebuli agama lain

  25. Emang kalo ente berdebat masalah bisa terjawab? Tidak sama sekali… jangan koment kalo mau ngejudge.. bikin artikel sendiri sesuai pikiran anda tentang film ini.. no rasis

  26. Bagus banget cerita. Ini cerita mengajarkan permasalahan yg harus dihadapi untuk tokoh agama. Setidaknya menghargai dan berpandangan trthadap sesama agama akan indah.

  27. Ada pertanyaan menarik
    Kenapa alkitab bukan alquran ?
    Pertama liat adegan film itu ada dimana
    Negara baratkah atw negara timur?

    Kalau adegan film ini di timur arab misalnya
    Dan kitab yg digunakan alkitab
    Bukankah itu malah jadi penghinaan buat agama muslim

    Lol dewasa lah dalam menyikapi sesuatu
    Apalagi ini cuman film

    Ya memang film ini alurnya berat untuk di cerna orang2 yang IQ rendah
    Apalagi orang2 rasis

    Ke 3 kalau ga suka ya ga usah di tonton

    Ke 4 kenapa di tayangkan di indonesia
    Ya indonesia negara pancasila berbagai macam agama ada

    Ke 5 Ada pertanyaan kenapa ada perjanjian baru & lama?

    Hahaha situ Situ ga tau karna situ bukan pemeluk agama kristen
    Dan pertanyaan ini di lontarkan orang rasis yg sok tau padahal fidak tau dan mengerti,, ,,
    Wajar sih

    Wong dia terlihat rasis dari komentnya

    Ga ngerti mungkin atw dia masih tk jadi agak ke kanak kanakan

  28. Kenapa harus bible? Ya nggak kenapa-kenapa lah. Lagi pula pas diakhirannya ada rak yang banyak kitab-kitab suci lainnya, kitab Islam Al-Quran juga ada. Intinya ini itu kisah perjalanan Eli untuk melengkapi kitab yang belum ada alias kitab Bible.

    Al-Qur’an dan yang lainnya sudah ada dan hanya Kitab Bible saja yang belum ada dan itulah yang di ceritakan di The book of Eli.

    Kayak gitu! Pinter dikit napa sih?!

  29. Semua coba di lihat pada endingnya, di situ diletakan bible, disamping Holy Quran & Tanakh jg kitab2 suci berbagai agama.
    Jdi menurut ane cukup netral nih film, hanya sja gk nyeritain darimana Holy Quran & kitab2 agama lain bisa terselamatkan dan sampe di perpustakaan tsb. Jadi ane rasa pasti ada “eli2” yg lain yg di utus oleh Tuhan di tiap agama utk mengantarkan kitab suci masing2 agama dlm film itu.

  30. kenapa harus alkitab? sebelum itu, coba kalau yg dipkai quran, apa lu bakal nanya kenapa harus quran? apa lu bakal bilang produserx kekanak kanakan? kemungkinan besar tidak, karna apa? karna itu agamamu jdi cocok untukmu jdi intix itu smua cma ego manusia tentang agamanya, kalau dibuat film tentang dunia dan islam/quran jadi hal penting kita yg kristen woles aja nonton itu kan cma hiburan, tpi knpa kalau ada film tentang dunia dan kristen/alkitab jdi hal penting didalamnya islam yg rasis kyk elu lngsung protes dan koar” gk jelas ITU CUMA FILM CUMA HIBURAN memang pasti ada org kristen yg rasis juga tpi sy belum pernah liat yg post dan koar” diinternet, |balik ke film| produser atau penulisx pkai alkitab mungkin dia kristen trus kan latar ceritax dibarat, dibarat kan kebanyakan kaum kristen, jdi yg nnton dluan pasti yg dibarat jdi alkitab yg dipakai |balik ke agama| kita seharusnya saling menghargai dunia ini byk yg tinggali smua punya kepercayaan mau itu org beragama atw org ateis yg percaya pada sains/pengetahuan

  31. Yaelah Masih percaya sama film buatan negara produksi HIV ,haha inget skrng tuh udah ahir jaman kita tuh lgi dijajah melalui imajinasi para yahudi yg berkedok kristen maupun islam .mknya skrng bnyk konflik yg mengatas nama islam ,tunggu wktunya aja brad gausah nyalahin dulu sepengetahuan gua di ahir jaman nanti smua manusia akan percaya kpada seorang laki2 yg dianggap tuhan karena dia bisa mnghidupkan kmbali apa yg telah mati (DAJJAL) cirinya berbadan tinggi besar rambut merah bermata pecak sbelah brjalan pincang jika ada yg mnemukan sosok trsbt dan mengaku sbgai tuhan mungkin itulah ending dunia ,waulohualamm

  32. Anda cuma iri aja karena film box ofice itu rata” beragama kristen…
    Kalo memang tidak suka,silahkan buat film anda bercerita tentang kitab anda
    Gak susak kan…
    Kalo laku syukur,kalo tidak bersabar dan coba buat lagi

  33. Sudahlah, kita ini Indonesia, kita berjuang bersama untuk Indonesia, janganlah ada perselisihan diantara kita, para pendahulu kita kan sama” berjuang melawan penjajah dan itupun tanpa memandang latar belakang org tsb, mari kita berdamai, bersatu, saling menghargai, saling melengkapi untuk meraih cita-cita bangsa Indonesia yg lebih Merdeka,Maju, Makmur. Bersatulah saudara”ku , Kita Indonesia, Kita Pancasila

  34. Lha? Koq sewot? Wong ini film produksi amerika koq..ya jelas Alkitab yg dipilih. Lagipula dlm film ini ad jg buku buku suci dr agama lain.contohnya Al qur’an. Artinya film ini mau buat org mikir ttg maknanya.tp klo yg nntn otaknya dangkal ya jlas g mampu mikir makna universalnya. Lagian Utusan TUHAN itu g ada syarat mutlaknya. Siapapun bisa dipilih Tuhan utk jadi UtusanNya. hadewww..

  35. Lakon utamanya Dezel Wosington. Kitabnya Injil sesuai dengan keyakinan mayoritas Amerika. Tayangnya pas hari Paskah. Apapun kekurangan dan kelebihannya, cukup menghibur. Jadi pas untuk tontonan. Pas,!

  36. nyinyir banged ya reviewnya. mengenai plot hole disana sini saya setuju. Tapi dengan mudahnya menganalogikan bagaimana Yesus mengubah air jd anggur dengan pertunjukkan ilusionis ko bikin ngeri ya dengernya.😊
    Saya yakin reviewer ini pintar dan punya wawasan, jadi lain kali saat membuat review film bisa lebih wise. cheers!

  37. Gue suka nih film, tema nya mirip² Diesel Punk, soal Eli berjuang mati²an buat tuh Kitab kan karena dia bilang Utusan Tuhan, dan kenapa film ini bernuansa Kristen, ya karena nih film bukan buatan Arab,Israel,Thailand atau India, kalo buatan negara² itu ya Agama nya beda lagi,
    tapi emang bener mungkin kalo Dunia sudah dalam keadaaan kaya di film itu, Agama sangat dibutuhin buat kembaliin moral Orang² yg kacau akibat perang, dan di film ini ada plothole yg misterius tentang Eli, di ending nya terlihat Eli pakai Gamis dan dibantali karpet mirip sajadah dan batu nisan Eli pun gak tercantum lambang Agama, mungkin aja memang Eli ini misi nya mengembalikan Agama yg dianut Orang² sesuai daerah yg dia kunjungi..

  38. Sebagai penulis anda tidak memahami garis merah dari kisah tersebut, sebagaimana bobot tulisan anda begitupula pemahaman anda yang ditimbang dengan neraca dan didapati terlalu ringan. Pesan utama dari kisah ini adalah mengamankan SEJARAH sekali lagi saya tekankan SEJARAH peradaban dimasa lampau. Harus dipahami benar bahwa sejarah adalah pengetahuan yang sangat berdosa kalau hanya dikuasai sendiri dan digunakan sewenang-wenang. Coba perhatikan diakhir film ketika cetakan pertama telah jadi ditempatkan berdampingan dengan buku/kitab lain dalam sebuah perpustakaan. Anda menekankan teknologi tapi anda tidak menghargai makna dari peradaban dimana salah satu peninggalannya adalah tulisan bagi orang buta itu. Siapa menyangka itu adalah satu-satunya tulisan timbul yang tersisa di bumi ini. Coba bayangkan bagaimana rasanya anda hanya memiliki satu tarikan nafas saja kemudian mati, apakah anda akan menyiakannya?

  39. paling tidak lebih pantas kalau yang dibawa Eli adalah semacam e-book sekaligus gadget portabel bertenaga matahari untuk membacanya.

    Saya tau kamu hanya menyuplik sinopsis dari cerita dan hanya membacanya setengah setengah, kamu bahkan (bisa saja) mengambil tanpa membaca secara keseluruhan semua sinopsisnya. Di film, si Eli itu diceritakan sebagai orang buta, dan di kalimat ini saya melihat kamu memaksakan agar dia bisa membaca melalui e-book yang secara jelas bahwa e-book itu hanya ada di alat elektronik dengan layar, seperti smartphone dan komputer / laptop. Coba tanyakan pada dirimu sendiri, apakah bisa orang buta membaca e-book? (Ingat, MEMBACA bukan mendengar dengan bantuan alat pendengaran seperti headset dsb.)

  40. Sekali lagi,

    Bahkan, cerita atraksi merubah air menjadi anggur pun tidaklah terlalu relevan dengan bagaimana masyarakat di masa mendatang berpikir. Bukankah atraksi semacam itu juga telah sering dipertontonkan di TV oleh para ilusionis?

    Kamu sebagai penulis seharusnya berpengetahuan luas, at least pendidikan mu ga sedangkal ini lah. Bro, kamu menghubungkan sesuatu yang dinamakan mukjizat dengan sebuah ATRAKSI ILUSI? Lebih baik kau tutup web ini, kenapa? Karena aku kasian kepadamu, kamu hanya mempertontonkan kebodohan didepan orang banyak dengan hanya mengedepankan ego mu yang bahkan lebih besar daripada badanmu.
    Ada baiknya juga kamu membaca sebuah sinopsis film/cerita bukan hanya dari satu sumber saja, dunia ini sudah modern bro, jangan hanya memandang dari satu sisi. Mau sepintar apapun kamu, jika dirimu picik dan tidak mau mendengar pendapat orang lain, kau akan jadi lebih bodoh dari seekor keledai

  41. kalau kalian sadar detail film ini bahwa:
    eli itu buta
    eli itu islam ( ketika dia tidur dia memakai baju muslim dan sajadah disampingnya)
    ketika meninggal pun dia dikubur dengan batu nisan bukan salib.

Leave a comment